Waspada, Inilah Lima Modus Penipuan yang Marak Terjadi Jelang Lebaran Dobe Kurniawan, March 30, 2025April 3, 2025 Lebaran selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, namun di balik kemeriahan tersebut, para penipu sering kali memanfaatkan situasi untuk melakukan aksi penipuan. Meningkatnya aktivitas transaksi, baik itu jual beli barang atau pengiriman uang, membuat banyak orang menjadi lebih rentan terhadap berbagai modus penipuan. Agar tidak menjadi korban, berikut ini adalah lima modus penipuan yang sering marak terjadi menjelang Lebaran, dan cara untuk menghindarinya. 1. Penipuan Hadiah atau Undian Palsu Modus penipuan ini banyak beredar menjelang Lebaran, terutama melalui pesan singkat atau media sosial. Penipu biasanya mengirimkan pesan yang mengklaim bahwa korban telah memenangkan hadiah undian besar, seperti mobil, uang tunai, atau hadiah lainnya. Pesan ini sering kali dilengkapi dengan logo atau nama perusahaan ternama untuk menambah kesan meyakinkan. Pelaku penipuan akan meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang sebagai “biaya administrasi” atau “pajak hadiah” sebelum hadiah bisa diterima. Jangan mudah percaya dengan tawaran hadiah atau undian yang tidak jelas. Perusahaan besar tidak pernah meminta pembayaran untuk hadiah yang dijanjikan. Jika Anda menerima pesan semacam ini, segera verifikasi kebenarannya dengan menghubungi pihak yang disebutkan dan pastikan modus penipuan ini tidak menyasar Anda. 2. Penipuan Belanja Online Selama menjelang Lebaran, banyak orang yang mencari barang kebutuhan seperti pakaian, pernak-pernik Lebaran, atau oleh-oleh. Penipuan belanja online menjadi salah satu modus yang sering terjadi. Penipu sering kali membuat situs web atau akun media sosial yang terlihat resmi dan menawarkan barang dengan harga yang sangat miring. Begitu korban mentransfer uang untuk barang yang diinginkan, barang yang dijanjikan tidak pernah sampai atau tidak sesuai dengan pesanan. Untuk menghindari penipuan ini, pastikan Anda berbelanja di platform online yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Selalu periksa ulasan atau testimoni dari pembeli sebelumnya. Hindari bertransaksi dengan penjual yang meminta pembayaran di luar platform atau tidak menawarkan metode pembayaran yang aman, seperti COD (Cash on Delivery) atau transfer melalui sistem yang terjamin. Jangan sampai modus penipuan belanja online ini merusak kebahagiaan menjelang Lebaran Anda. 3. Penipuan Toko Emas atau Jual Beli Perhiasan Palsu Banyak orang memanfaatkan momen Lebaran untuk membeli perhiasan emas atau perhiasan lainnya sebagai hadiah untuk keluarga. Namun, penipuan di toko emas atau jual beli perhiasan palsu sering terjadi, terutama melalui media sosial atau situs belanja online. Penipu akan menawarkan harga emas atau perhiasan yang sangat murah, yang pada akhirnya terbukti palsu atau tidak sesuai dengan klaim. Untuk menghindarinya, pastikan Anda membeli perhiasan dari toko yang memiliki izin usaha resmi dan telah terdaftar. Jangan mudah tergoda oleh harga yang terlalu murah, terutama jika itu datang dari sumber yang tidak jelas. Selain itu, pastikan Anda memeriksa keaslian perhiasan dengan bukti sertifikat atau surat keaslian dari toko yang bersangkutan, sehingga Anda tidak tertipu oleh modus penipuan semacam ini. 4. Penipuan Donasi Palsu Pada saat Lebaran, banyak orang yang tergerak untuk berbagi dengan sesama, baik melalui sumbangan untuk anak yatim, fakir miskin, maupun organisasi sosial lainnya. Namun, beberapa penipu memanfaatkan momen ini untuk menggalang donasi palsu dengan mengatasnamakan lembaga amal atau individu yang membutuhkan. Mereka sering kali mengirimkan pesan atau telepon yang mendesak untuk sumbangan segera, dengan alasan “semakin cepat, semakin baik.” Sebelum menyumbang, pastikan Anda memverifikasi kebenaran lembaga atau individu yang meminta donasi. Donasi yang sah biasanya memiliki surat izin dan transparansi terkait penggunaannya. Jika merasa ragu, carilah informasi lebih lanjut melalui situs web resmi atau langsung hubungi lembaga amal yang bersangkutan untuk memastikan donasi Anda tidak jatuh ke tangan modus penipuan. 5. Penipuan Penerimaan Kerja atau Peluang Usaha Palsu Menjelang Lebaran, beberapa orang mungkin tertarik untuk mencari pekerjaan sampingan atau peluang usaha untuk menambah penghasilan. Penipu sering memanfaatkan kesempatan ini dengan menawarkan pekerjaan atau peluang usaha yang menggiurkan. Biasanya, pelaku penipuan meminta korban untuk membayar sejumlah uang sebagai biaya pelatihan, registrasi, atau bahan-bahan yang diperlukan untuk menjalankan usaha tersebut. Hati-hati dengan tawaran kerja atau usaha yang meminta pembayaran di awal tanpa memberikan rincian yang jelas. Pastikan Anda memeriksa keaslian lowongan pekerjaan atau peluang usaha tersebut. Sebaiknya, hindari pekerjaan yang meminta Anda untuk membayar uang terlebih dahulu sebelum Anda mulai bekerja agar terhindar dari modus penipuan semacam ini. Kesimpulan Lebaran adalah waktu yang penuh kebahagiaan, namun juga menjadi waktu yang dimanfaatkan oleh penipu untuk mencari keuntungan. Agar tidak menjadi korban, selalu waspada terhadap penawaran yang terlalu menggiurkan dan pastikan untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh. Jangan tergoda dengan tawaran hadiah besar, barang murah, atau peluang usaha yang tidak jelas. Dengan kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda bisa merayakan Lebaran dengan tenang dan aman meski ada berbagai modus penipuan yang mengancam. Business modus penipuan marakpenipuan belanja lebaranpenipuan belanja onlinepenipuan di media sosialpenipuan donasi palsupenipuan hadiah palsupenipuan jelang lebaranpenipuan lebaranpenipuan onlinepenipuan pekerjaan palsupenipuan toko emastips hindari penipuanwaspada modus penipuan lebaranwaspada penipuan