Awas Terjebak! Ini 5 Modus Penipuan Online Terbaru di Media Sosial Dobe Kurniawan, March 30, 2025April 3, 2025 Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, penipuan online juga semakin beragam dan canggih. Media sosial, yang awalnya digunakan untuk berbagi informasi dan berinteraksi dengan teman atau keluarga, kini menjadi lahan subur bagi para penipu untuk mencari korban. Tidak hanya individu biasa, banyak pula yang menjadi sasaran, termasuk perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada terhadap modus-modus penipuan yang terus berkembang. Berikut adalah lima modus penipuan online terbaru yang marak di media sosial. 1. Penipuan Menggunakan Hadiah Palsu atau Giveaway Salah satu modus penipuan yang kerap muncul di media sosial adalah tawaran hadiah atau giveaway yang menggiurkan. Penipu biasanya mengaku sebagai pihak penyelenggara acara atau brand terkenal, menawarkan hadiah besar seperti smartphone, tiket konser, atau uang tunai. Untuk “memenangkan hadiah”, korban diminta untuk mengisi formulir atau membayar biaya pengiriman. Tentu saja, setelah membayar atau mengisi data pribadi, korban tidak menerima hadiah apapun, dan informasi mereka bisa disalahgunakan untuk keperluan penipuan online lainnya. 2. Penipuan Investasi Bodong Mengatasnamakan Influencer Investasi bodong atau palsu dengan mengatasnamakan influencer atau public figure juga semakin marak. Modusnya adalah dengan menawarkan peluang investasi menguntungkan yang hanya bisa diakses oleh mereka yang memiliki “akses khusus”. Penipu akan menggunakan nama influencer terkenal dan mempromosikan investasi yang menggiurkan melalui platform seperti Instagram atau Twitter. Biasanya, korban akan diminta untuk mentransfer sejumlah uang sebagai modal awal. Setelah uang dikirimkan, pelaku menghilang dan tidak ada investasi yang terjadi. 3. Phishing Lewat Pesan atau Link Palsu Penipuan phishing adalah salah satu modus yang paling banyak digunakan di media sosial. Penipu mengirimkan pesan yang tampaknya berasal dari lembaga keuangan atau platform online yang sering digunakan, seperti bank atau e-commerce. Mereka biasanya meminta korban untuk mengklik tautan yang mengarah ke situs palsu yang terlihat identik dengan situs resmi. Korban yang tidak sadar akan memasukkan informasi pribadi atau data akun mereka, yang kemudian disalahgunakan oleh penipu untuk mencuri uang atau mengakses akun korban, memperparah risiko penipuan online. 4. Penipuan Kode OTP atau Token Modus penipuan lainnya adalah meminta korban untuk memberikan kode OTP (One Time Password) atau token yang dikirimkan ke nomor ponsel mereka. Penipu biasanya berpura-pura menjadi petugas dari bank atau aplikasi e-wallet yang sah. Mereka mengatakan bahwa ada masalah dengan akun korban dan meminta untuk memverifikasi akun dengan mengirimkan kode OTP. Dengan mendapatkan kode tersebut, penipu dapat mengakses dan mentransfer uang dari akun korban tanpa izin, melancarkan penipuan online. 5. Pencurian Data Melalui Aplikasi Palsu Penipuan ini melibatkan aplikasi palsu yang mirip dengan aplikasi resmi, tetapi tujuannya adalah untuk mencuri data pribadi korban. Pelaku akan menawarkan aplikasi gratis yang bisa diunduh melalui tautan di media sosial, yang seolah-olah memberikan manfaat seperti diskon atau layanan eksklusif. Ketika korban mengunduh dan membuka aplikasi, data pribadi mereka seperti nama, nomor telepon, alamat, atau informasi kartu kredit bisa diambil tanpa sepengetahuan mereka. Dalam banyak kasus, aplikasi ini akan meminta izin akses yang tidak diperlukan, seperti akses ke kontak atau kamera, membahayakan dengan modus penipuan online. Kesimpulan Penipuan online di media sosial semakin canggih dan beragam, membuat kita harus selalu berhati-hati dan waspada terhadap tawaran-tawaran yang tidak masuk akal. Modus-modus penipuan seperti hadiah palsu, investasi bodong, phishing, penipuan OTP, hingga aplikasi palsu bisa menjerat siapa saja, bahkan yang sudah berhati-hati sekalipun. Agar terhindar dari penipuan, pastikan untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima, hindari memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak jelas, dan jangan mudah tergiur dengan tawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, terutama dalam menghadapi ancaman penipuan online. hot news aplikasi palsuawas terjebakinvestasi bodongkode otpmodus penipuan onlinepenipuan di facebookpenipuan di instagrampenipuan di twitterpenipuan hadiah palsupenipuan media sosialpenipuan online 2025penipuan terbaruphishingtips menghindari penipuanwaspada penipuan